Wah, pertanyaan yang bagus sekali! Kakak yakin, pasti banyak di antara adik-adik yang penasaran dengan api ya? Begini ceritanya…
Api sebenarnya adalah hasil dari reaksi kimia,
yaitu suatu proses perubahan dari suatu zat kimia ke zat kimia lain.
Banyak sekali reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita. Contohnya,
adik-adik tentu mengenal fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau.
Tumbuhan memperoleh cadangan makanannya dari proses fotosintesis ini.
Tumbuhan mampu mengubah karbondioksida (CO2) dan air, dengan
bantuan cahaya Matahari, menjadi gula dan oksigen. Gula ini yang
dijadikan makanan oleh tumbuhan, dan oksigennya dilepaskan ke atmosfer
untuk kita nikmati setiap hari!
Nah, bagaimana dengan api? Api terjadi ketika ada
reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan oksigen. Bahan bakar ini bisa
bermacam-macam, misalnya bensin, minyak tanah, atau bahkan kayu. Proses
ini biasa dikenal dengan nama oksidasi.
Mungkin sampai di sini adik-adik bingung. Begitu banyak oksigen di sekitar kita, tetapi kok tidak langsung terbakar? Nah, reaksi pembakaran memerlukan energi terlebih dahulu sebelum bisa dimulai, misalnya energi panas. Ketika kita
akan membuat api unggun, tentu kayu dan minyak tanahnya tidak langsung
terbakar, bukan? Kita harus menyulutnya dulu dengan api yang berasal
dari korek api.
Setelah kita memberikan energi, barulah proses
pembakaran bisa terjadi. Proses pembakaran ini nantinya akan
menghasilkan energi berupa cahaya dan panas, juga gas-gas. Dari mana
semua energi dan gas-gas tersebut?
Ketika kita memulai proses pembakaran, bahan bakar
yang diberikan energi panas itu berubah menjadi gas. Setelah bahan bakar
tersebut berubah menjadi gas, mereka bereaksi dengan oksigen. Reaksi
dengan oksigen inilah yang menyebabkan pelepasan energi berupa cahaya.
Kemudian, ketika reaksi tersebut selesai, kita akan
mendapatkan gas-gas baru, misalnya uap air dan karbondioksida.
Pembentukan gas-gas baru ini akan melepaskan energi berupa panas dan
cahaya juga!
Terakhir, terkadang reaksi pembakaran menyisakan jelaga
yang berwarna hitam. Nah, benda-benda yang berwarna hitam sangat mudah
menyerap panas! Jelaga, yang umumnya berupa karbon, akan menyerap panas
yang dikeluarkan dari hasil reaksi, dan karena suhunya yang sangat
panas, mereka akan menyala merah. Fenomena ini kira-kira sama seperti
kalau adik-adik melihat di film-film perang, ada adegan pandai besi yang
sedang menempa besi. Adik-adik dapat melihat bahwa besi yang sangat panas akan menyala merah. Nah, inilah yang menyebabkan api berwarna merah.
Jadi… termasuk ke dalam jenis zat apa api itu?
Boleh dikatakan bahwa api adalah campuran dari gas-gas yang SANGAT panas
dan energi berupa cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar