Rabu, 28 September 2016

Siapa yang Pertama Kali Menemukan Listrik di Dunia?

Oleh: Nova Lailatul Rizkiyah* (Mahasiswa S1 FMIPA-ITB)
Adik-adik ingin tahu siapa orang yang pertama kali menemukan listrik di dunia? Yuk kita lihat sejarah kelistrikan terlebih dahulu. Dahulu kala, sekitar 600 tahun Sebelum Masehi, orang Yunani Kuno telah mengenal gejala kelistrikan. Thales sudah mencatat bahwa batu ambar yang digosok dengan bulu hewan memiliki kemampuan menarik benda ringan lainnya seperti bulu burung. Prinsip ini sama seperti ketika Adik menggosok penggaris di rambut, lalu penggaris tersebut bisa menarik kertas-kertas kecil.
penggaris-listrik-statis
penggaris-listrik-statis
Tahun 1600 Masehi, William Gilbert yang merupakan dokter pribadi Ratu Elizabeth dari Inggris menerbitkan buku berjudul De Magnete. Penerbitan De Magnete menempatkan buku tersebut sebagai tonggak awal dibangunnya ilmu kelistrikan modern. Tahun 1600 M juga disebut sebagai tahun “kelahiran ilmu listrik”.
Pada tahun 1732, Stephen Gray dari Inggris memperlihatkan bahwa benda logam dapat menarik benda-benda ringan lewat proses penggosokan asal disekat secara listrik. Hal ini dikarenakan logam yang tidak disekat secara listrik tidak dapat menyimpan zat alir listrik yang ‘dialirkan’ ke dalamnya karena logam merelakan zat alir listrik mengalir melaluinya. Pada saat itu pula, fisikawan sudah berhasil menciptakan alat pembangkit listrik seperti mesin gosok listrik yang mampu menghasilkan listrik dengan kemampuan lebih besar. Perlu dicatat bahwa listrik yang dimaksud di sini adalah benda satu yang dapat menarik benda yang lain.
Saat sudah diketahui logam punya peran sebagai penghantar listrik, lalu fisikawan berupaya untuk menyalurkan listrik yang sudah dibangkitkan dengan mesin gosok listrik tadi ke sistem penampungan listrik. Sistem penampungan terdiri dari alat yang berisi tabung kaca dan botol gelas yang dinding dalam dan luar dibalut dengan lembaran timah. Lembar timah bagian dalam dihubungkan ke mesin gosok listrik lewat sepotong kawat logam. Jika mesin gosok diputar, maka akan mengalir sejumlah listrik ke lembaran timah dan tersimpan di dalamnya. Botol penampung muatan listrik ini disebut Botol Leiden.
Untuk membuktikan bahwa Botol Leiden menyimpan listrik, fisikawan Belanda bernaman Pieter Van Musschenbroek merelakan dirinya sebagai ‘kelinci percobaan’. Ia mendekatkan tangannya ke kawat sambung logam saat pengisian listrik. Yang ia rasakan sungguh mengejutkan! Tangan dan seluruh tubuhnya mengalami kejutan listrik luar biasa yang mungkin kita rasakan ketika menyentuh kabel listrik PLN yang terbuka (tak terselubung).
electricity
electricity
Tahun 1780, Luigi Galvani dari Italia, peneliti anatomi berbagai hewan dengan memanfaatkan peralatan mesin gosok listrik secara tak sengaja mengamati bahwa saraf seekor katak yang baru terbunuh dan tertusuk sepotong kawat logam ternyata ‘berdenyut’ jika didekatkan dengan loncatan bunga api listrik dari mesin gosok listrik. Ia menyimpulkan bahwa gejala kelistrikan ini bersumber dari saraf katak dan logam berperan sebagai konduktor.
Volta mempelajari eksperimen Galvani, lalu ia pun menemukan gejala kelistrikan yang sama dengan mencelupkan sebatang seng dan tembaga ke dalam larutan garam atau asam. Maka, sel listrik cair ini dinamakan sel Volta atau Galvani. Kelebihannya dibanding mesin listrik-gosok adalah bahwa listrik yang dihasilkan bertahan lebih lama. Kelistrikan karena gosokan disebut listrik statis dan kelistrikan hasil sel galvani disebut listrik dinamik/bergerak. Hal ini dikarenakan listrik Galvani dapat mengalir terus menerus dalam kawat logam yang menghubungkan kedua kutubnya sedangkan listrik hasil gosokan hanya berada pada daerah tertentu bahan tak logam. Mengingat aliran listrik sel galvani selalu tetap yaitu kutub positif menuju kutub negatif maka arusnya disebut arus listrik searah. Dalam bahasa inggris disebut Direct Current, biasa disingkat DC.
Michael Faraday membuat percobaan pada tahun 1831 yaitu sebatang magnet yang dimaju-mundurkan di depan penampang kumparan kawat tak berarus listrik ternyata dapat mengimbas arus listrik mengalir pada kumparan kawat tersebut. Pada percobaan Faraday itu arah aliran arusnya bolak-balik. Karenanya, dinamakan arus bolak-balik, dalam bahasa inggris disebut Alternating Current, disingkat AC. Michael Faraday merupakan orang yang berkonstribusi besar terhadap ilmu kelistrikan.
Jadi, adik-adik sekalian, suatu penemuan bisa jadi dipicu oleh penemuan lain (sebelumnya). Maka disini kita tidak bisa memandang hanya Thales atau Faraday saja yang menemukan listrik. Setiap orang bisa berkonstribusi melalui caranya masing-masing menemukan fenomena yang nantinya bisa menjadi dasar ilmu pengetahuan.
Sumber gambar:
*Nova Lailatul Rizkiyah tercatat sebagai mahasiswa S1 FMIPA-ITB, Program Studi Fisika, angkatan 2012. Ia berasal dari Bondowoso, Jawa Timur.
Sumber Informasi :
anakbertanya.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar