Rabu, 26 Oktober 2016

Tahun Berapakah Komputer Diciptakan?

Oleh: Herman Saksono* (Mahasiswa Doktoral bidang Ilmu Komputer)
Komputer pertama namanya ENIAC dan diciptakan pada tanggal 15 Februari 1946 oleh dua profesor University of Pennsylvania, Amerika Serikat. ENIAC mirip sekali dengan komputer elektronik seperti yang sekarang kita miliki di sekolah, di dalam ponsel, atau bahkan di mesin cuci. Bedanya, ENIAC besar sekali, ukurannya 2,4 m x 1 m x 30 m dan beratnya 27 ton! Sebagai perbandingan, komputer yang ada di dalam ponsel 40 juta kali lebih kecil, 120 ribu kali lebih ringan, dan 1.300 kali lebih cepat.
Dibandingkan pendahulunya, Colossus dan Harvard Mark I, keistimewaan ENIAC adalah kemampuannya menyimpan program. Pemrogram ENIAC adalah enam orang perempuan: Kay McNulty, Betty Jennings, Betty Snyder, Marlyn Wescoff, Fran Bilas, dan Ruth Lichterman. Bedanya, mereka tidak pakai keyboard dan mouse untuk membuat program. Mereka memakai kartu-kartu plastik yang dilubangi.
eniac
Bu Grace yang pandai matematika ini kemudian terus berinovasi dengan menciptakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pertama di dunia: COBOL. Pemrogram mesin komputasi pertama juga seorang perempuan dari Inggris, namanya Ada Lovelace. Bu Ada menulis program komputer untuk mesin analisis Babbage pada tahun 1840!
Akan tetapi mereka semua komputer modern yang memakai elektronika dan mekanika. Pada dasarnya, komputer adalah alat untuk mengkomputasi. Tepatnya alat untuk menghitung dengan aturan-aturan tertentu. Lidi yang kita pakai untuk belajar menghitung itu juga bisa disebut komputer.  Demikian juga sempoa. Menurut sejarah, sempoa sudah dipakai orang Sumeria (sekarang Irak) sekitar tahun 2300 sebelum Masehi. Algoritma, aturan-aturan untuk mengkomputasi, diambil dari nama matematikawan Persia (sekarang Iran), Al-Khwārizmī'.
Saat ini kegunaan komputer semakin bermacam-macam dan tidak cuma untuk menghitung. Oleh karena komputer selalu ada di sekeliling kita, teknologi komputer perlu disesuaikan dengan kebutuhan orang yang juga bermacam-macam. Salah satu caranya adalah dengan lebih banyak melibatkan perempuan dan laki-laki, dari desa dan kota, dan dari Sabang sampai Merauke.
Ketika pensiun, Bu Grace berkata bahwa salah satu kepuasan terbesar dalam karirnya adalah melatih anak muda memakai komputer. Ketika ada anak muda yang ragu-ragu dan bertanya “apakah saya bisa mengerjakan ini?,” Bu Grace menjawab “Coba dulu”. Bagi Bu Grace, kuncinya adalah selalu mencoba.
Sumber gambar: http://fortune.com
*Herman Saksono adalah mahasiswa doktoral dalam bidang interaksi manusia-komputer di Northeastern University, Boston, Amerika Serikat. Ia sedang meneliti bagaimana teknologi komputer dapat digunakan untuk mendorong pola hidup sehat dalam masyarakat, keluarga, dan anak-anak.

Sumber : anakbertanya.com

Mengapa Tanah Berwarna Coklat?

Beberapa pertanyaan terkait tanah sudah pernah dibahas di blog ini. Benar bahwa tanah adalah hasil pelapukan batuan. Karena hasil lapukan batuan, warna tanah tergantung dari mineral yang ada di batuan.
Kita pasti pernah lihat tanah berwarna merah, bukan? Warna merah berasal dari mineral besi bereaksi dengan oksigen saat pelapukan terjadi. Atau kalau Adik-adik pernah berjalan-jalan ke Gunung Kidul, Yogyakarta, Adik-adik akan melihat tanah berwarna terang (cenderung putih). Warna putih berasal dari batuan karbonat, batugamping, yang banyak terdapat di sana. Batugamping mengandung mineral kalisum dan magnesium karbonat. Mineral itulah pembawa warna putih untuk tanah di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
warna-tanah
Lalu sekarang bagaimana dengan warna coklat pada tanah? Berbeda dengan warna merah atau putih pada tanah yang disebabkan oleh mineral yang ada dalam batuan, warna coklat pada tanah disebabkan oleh karbon sisa-sisa tanaman yang pernah tumbuh sebelumnya. Loh kok karbon?
Warna tanah yang berbeda menunjukkan kesuburan tanah yang berbeda juga. Warna coklat pada tanah menunjukkan tanah tersebut subur. Tanah yang subur membuat tanaman tumbuh di atasnya. Tanaman mempunyai masa tumbuh tertentu, banyak tanaman yang kemudian mati terkumpul pada tanah tersebut. Sisa-sisa tanaman itulah yang menyebabkan banyak mikroba di tanah tersebut. Mikroba hidup dengan mengurai sisa-sisa tanaman lalu menyerap karbon dari sisa-sisa tanaman tadi.
Ternyata tidak semua karbon dari sisa-sisa tanaman tadi habis diurai oleh mikroba. Ini mengakibatkan karbon tersisa di dalam tanah. Proses tersebut terus berulang dan karbon semakin banyak terakumulasi di dalam tanah. Karbon punya kemampuan menyerap sebagian besar warna yang ada dalam spektrum Matahari, tapi ada satu warna yang tidak bisa diserap oleh karbon dari sisa-sisa tanaman tadi. Warna apa? Betul, warna coklat. Karbon tidak mampu menyerap warna coklat. Karbon hanya mampu memantulkannya kembali. Itulah mengapa tanah berwarna coklat.
*Wahyudi Adhiutomo adalah seorang geolog yang suka menulis. Saat ini ia bekerja sebagai estimator sumber daya batubara di sebuah konsultan pertambangan.

Sumber : anakbertanya.com

Mengapa Nama-Nama Ilmiah Kebanyakan Berbahasa Latin?

Oleh: Aprileny* (Guru)
Wah, ini pertanyaan berat. Ibu April baru sadar ada banyak kosakata yang berasal dari bahasa Latin yang kita gunakan dalam khazanah ilmu pengetahuan setelah ditanya “Mengapa nama-nama ilmiah kebanyakan berbahasa Latin?” Ibu baru sadar bahwa albus berarti putih, ampul berarti tabung, dan argentum berarti perak. Ketiga kata tersebut berasal dari bahasa Latin yang sering muncul ketika kita membicarakan ilmu pengetahuan.
Tapi mengapa nama-nama ilmiah kebanyakan berasal dari bahasa Latin? Mengapa tidak berasal dari bahasa Inggris, Jerman, atau Perancis saja? Bukankah bahasa Latin adalah bahasa yang sudah tidak ada penuturnya lagi? Untuk menjawab pertanyaan ini, Ibu April ternyata harus belajar sejarah bahasa lagi. Dan kini Ibu akan berbagi dengan kalian apa yang telah Ibu pelajari mengenai sejarah kosakata dari bahasa Latin dalam khazanah ilmu pengetahuan.
Dulu sekali, pada abad ke-15 di benua Eropa bagian barat, pertumbuhan ilmu pengetahuan berkembang pesat dengan bantuan bahasa Latin dalam menterjemahkan karya-karya klasik ilmu pengetahuan berbahasa Arab. Bahasa Latin menjadi bahasa pengantar di universitas-universitas di Italia dan beberapa negara Eropa lainnya hingga abad ke-18. Namun, belakangan, karya-karya dan penemuan-penemuan ilmiah sebagian besar ditulis dalam bahasa masing-masing wilayah kelahiran ilmuwan-ilmuwan tersebut.
Pada akhir abad 18, karya-karya dan penemuan-penemuan ilmiah bertaburan. Selain dalam bahasa Latin, karya-karya dan penemuan-penemuan itu juga ditulis dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Belanda, Swedia, Denmark, dan beberapa bahasa Eropa bagian barat lainnya. Dan pada akhir Perang Dunia kedua, bahasa Inggrislah yang menjadi bahasa pengantar ilmu pengetahuan dunia.
Kalau begitu, mengapa nama-nama ilmiah dalam khazanah ilmu pengetahuan masih menggunakann bahasa Latin dan dipergunakan oleh banyak ilmuwan? Jawabannya ada pada karya seorang botanis Swedia bernama Carl Linnaeus.
kelinci
Linnaeus menyusun bukunya yang terkenal mengenai tata nama tanaman secara sistematis dalam bahasa Latin yaitu Systema Naturae. Tata nama yang dikembangkan oleh Linnaeus kemudian dipergunakan oleh banyak ilmuwan dan menjadi bahasa komunikasi antar ilmuwan dari negara yang berbeda-beda. Dengan mempergunakan tata nama yang sama, maka para ilmuwan tidak akan salah mengartikan Mus musculus sebagai tikus rumah, bukan tetikus pada komputer. :-)
Nah, itulah sekilas sejarah bahasa-bahasa yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Sekarang, mari kita berandai-andai. Andaikan ada seorang ilmuwan dari Indonesia yang dapat mengembangkan suatu sistem ilmu pengetahuan yang baru, apakah kemudian bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa pergaulan dalam dunia ilmu pengetahuan?
*Aprileny adalah seorang guru. Saat ini ia mengajar Bahasa Inggris dan IPS di Sekolah Dasar High Scope Unit Alfa Indah.

Sumber : anakbertanya.com

Mengapa Awan Dapat Melayang, Tidak Jatuh dari Langit

Oleh: Erma Yulihastin* (Peneliti Sains Atmosfer)
Adik-adik, seorang teman kalian bertanya tentang awan: “Mengapa, ya, awan bisa bergerak melayang-layang di udara dan tidak jatuh menimpa kita?” Ho ho ho… Kakak bangga sekali dengan pertanyaan kritis ini. Baiklah, Kakak akan coba menjawabnya. Simak baik-baik, ya.
Sebelum menjawab mengapa awan tidak jatuh terlebih dulu Kakak ingin bertanya, apakah Adik-adik tahu bahwa ada empat cara terbentuknya awan. Wow, apa saja tuh? Coba perhatikan gambar di bawah ini.
Pertama, awan terbentuk karena pertemuan antara dua jenis massa udara yang berbeda. Gambar 1 nomor 1 (kiri-atas) menunjukkan awan yang terbentuk karena ada pertemuan antara udara yang sangat lembap dan banyak mengandung uap air dan udara yang kering. Pertemuan dua jenis massa udara ini, yaitu massa udara basah dan massa udara kering ini dapat membentuk awan.

awan2
Gambar 1. Empat cara terbentuknya awan
Caranya, udara lembap dan hangat yang berasal dari laut akan berada di atas udara yang lebih kering dan dingin. Hal ini membuat udara yang lebih hangat tadi akan terus naik (karena lebih ringan dan lebih hangat dari sekelilingnya) sehingga dapat membentuk awan.
Kedua, awan terbentuk karena adanya gunung. Yup, udara yang bergerak horisontal akan terhalang atau terbentur gunung. Nah, saat terbentur itulah udara akan “dipaksa naik” oleh gunung itu. Maksud “dipaksa naik” ini karena udara hangat tadi akan bertemu dengan udara yang sangat dingin sehingga pembentukan awan pun dapat terjadi lebih cepat (Gambar 1 nomor 2, kanan-atas).
Ketiga, awan terbentuk karena pemanasan permukaan oleh Matahari. Proses ini juga biasa dikenal dengan sebutan konveksi. Konveksi dapat terjadi karena pemanasan Matahari membuat suhu udara menjadi lebih tinggi sehingga beratnya pun menjadi lebih ringan dibandingkan sekitarnya, sehingga udara dapat bergerak naik (Gambar 1 nomor 3, kiri-bawah).
Keempat, awan terbentuk karena terjadinya pertemuan angin atau bisa disebut juga dengan konvergensi (Gambar 1 nomor 4, kanan-bawah). Konvergensi angin laut (bertiup dari laut menuju darat) dan angin dari darat dapat terbentuk di wilayah pantai pada siang hari. Karena udara yang berlawanan arah itu saling bertemu dan mendekat maka tidak ada cara lain selain udara itu akan bergerak naik bersama-sama sehingga awan pun dapat terbentuk.
Nah, setelah awan terbentuk, bagaimana caranya ia tetap di atas dan tidak jatuh? A-ha, awan terjaga tetap di atas karena ia berasal dari sekumpulan udara yang naik karena densitasnya lebih ringan dibandingkan udara di sekitarnya. Selanjutnya, jika suhu udara di dalam awan masih sangat dingin (lebih rendah dari 0 derajat Celcius) maka proses pembentukan es (icing) dapat terus terjadi dengan berbagai cara antara partikel-partikel kecil yang ada di sana seperti saling bergabung, menumbuk, memisah, dan sebagainya. Jadi di dalam awan itu ada kegiatan yang sangat ramai dan heboh, loh. Tidak diam dan tenang sebagaimana ketika kita lihat dari kejauhan.
Selain itu, sepanjang kandungan awan sebagian besar masih berupa kristal es, air super-dingin (supercooled water), dan titis-titis kecil es (ice droplet) dibandingkan dengan titis-titis kecil air (water droplet) apalagi tetes-tetes air hujan (raindrop) maka awan itu masih akan terus berada di atas.
awan3
Gambar 2. Kandungan awan di antaranya berupa air super-dingin dan titis-titis air
Posisi awan akan semakin turun jika lebih banyak mengandung titis-titis kecil air dibandingkan dengan es. Jika sudah begitu, awan pun dapat berubah wujud seluruhnya menjadi tetes-tetes air hujan sehingga tak lagi bisa kita temukan melayang di udara. Bagaimana Adik-adik, menarik sekali kan, apa yang dapat membentuk awan dan apa saja yang terjadi di dalam awan itu. Apakah di antara kalian ada yang tertarik menjadi ahli awan?
*Erma Yulihastin lahir pada tahun 1979 di Lamongan, Jawa Timur. Ia menamatkan sekolah hingga SMU di Lamongan. Pada tahun 1997-2002 ia menempuh studi di Institut Teknologi Bandung, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, dan semasa kuliah ia aktif menulis di Pikiran Rakyat. Sejak 2008 ia bekerja di LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) sebagai Peneliti Sains Atmosfer pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, 

Sumber : anakbertanya.com

Rabu, 28 September 2016

Kalau Nilai Matematika Saya Jelek, Apakah Saya Bodoh?

Tentu tidak. Bisa saja kamu tak berminat dan mungkin tak berbakat di bidang matematika. Tapi bukan berarti kamu tak punya minat dan tak berbakat di bidang lain kan?!
Tapi nanti dulu. Belum tentu juga karena nilai matematikamu jelek, terus kamu tak berbakat di bidang matematika loh. Bisa saja karena selama ini kamu belum menemukan cara mempelajari matematika yang mengasyikkan atau kamu belum menemukan orang yang bisa membimbingmu untuk menemukan asyiknya mempelajari matematika.
math
Anak dianggap bodoh kalau nilai matematikanya jelek adalah pandangan yang tak berdasar, pandangan yang keliru. Saya yakin tak ada anak bodoh. Hanya saja masing-masing anak memiliki minat dan bakat yang berbeda.
Untuk itu ada dua hal yang sebaiknya kamu lakukan.
Pertama: Mulailah merasakan bidang apa yang sesungguhnya kamu minati. Begitu ketemu, tekunilah bidang yang kamu minati itu. Yang sebaiknya kamu mengerti, di luar yang kita tekuni itu, ada bidang lain yang juga sebaiknya kita pahami, karena bidang lain itu bisa menjadikan dirimu makin cepat menguasai bidang yang kamu minati.
Kedua: Cobalah untuk menemukan keasyikan mempelajari matematika. Kalau perlu, cari orang yang bisa membimbingmu mempelajari matematika dengan cara-cara menyenangkan bahkan mengasyikkan. Matematika membantu banyak hal dalam kehidupanmu ke depan.
Selamat berpetualang dalam pencarian minat dan bakatmu, dan menemukan keasyikan dalam bermatematika ria. Teriring doa saya untuk kesuksesanmu.
Sumber gambar: http://www.anneahira.com
*Sulistyanto Soejoso adalah anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur yang juga aktif sebagai penasihat “Bincang Edukasi” dan kurator kuliah “Bung Karno untuk Kemandirian Teknologi”. Ia tinggal di Surabaya.

Sumber Informasi :
anakbertanya.com

Mengapa di Bumi Terdapat Tanah?

Tentu kita sering melihat batu-batuan, bukan? Dari batuan itulah tanah berasal. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang ada di bawahnya. Bagaimana batuan bisa lapuk? Proses alam seperti perubahan cuaca, hujan ke panas kemudian salju, adalah salah satu yang menyebabkan batuan menjadi lapuk. Proses terbentuknya tanah perlu waktu yang tidak sebentar, jutaan bahkan hingga miliaran tahun lamanya.
Lalu sekarang kita bertanya, dari manakah batuan berasal? Gunung api. Magma cair yang panas berada di perut Bumi perlahan keluar ke permukaan melalui gunung api. Perbedaan suhu menyebabkan magma membeku dan membentuk batuan (beku). Gunung api meletus tidak hanya mengeluarkan lava dan awan panas tapi juga membuat batuan yang terbentuk itu keluar.
tanah_1
Hujan atau air yang ada di permukaan juga proses alami lainnya yang ada di Bumi menyebabkan batuan yang tadinya keras menjadi lapuk. Proses itu terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya terendapkan menjadi tanah yang seperti kita lihat sekarang.
tanah_2
Banyak terdapat mineral di dalam batuan, ada kalium, kalsium, juga magnesium. Ketika batuan lapuk, mineral-mineral itu terkumpul dan membuat tanah menjadi subur sehingga banyak tanaman tumbuh di atasnya. Adanya tanaman yang tumbuh membuat manusia dan juga binatang punya makanan untuk hidup.
Jadi itulah mengapa di Bumi terdapat tanah. Karena tanah penting untuk kehidupan, maka mulai sekarang kita jaga tanah dari polusi tanah. Jangan sampai tanah kita yang subur berubah menjadi tidak subur, terus nanti kita menanam padi dan lain-lain di mana?
Sumber gambar:
1. http://www.slideshare.net
2. https://classconnection.s3.amazonaws.com
*Wahyudi Adhiutomo adalah seorang geolog yang suka menulis. Saat ini ia bekerja sebagai estimator sumber daya batubara di sebuah konsultan pertambangan.


Sumber Informasi :
anakbertanya.com

Mengapa Ketika Tubuh Panas/Demam, Kita Malah Kedinginan?

Adik-adik, demam adalah kondisi di mana suhu tubuh kita lebih tinggi dari 37,5 derajat Celsius. Demam adalah proses kekebalan tubuh dalam melawan bakteri, virus, atau parasit yang menyerang tubuh kita. Jika suhu tubuh kita di atas 39 derajat Celsius, kita wajib waspada karena suhu tubuh yang sangat tinggi menandakan infeksi serius di dalam tubuh.
Saat kita demam, suhu tubuh kita akan lebih tinggi dari suhu lingkungan sekitar. Suhu lingkungan yang lebih rendah ini menyebabkan kita merasakan kedinginan dan otak kita memberi perintah untuk menggerakkan otot di bawah kulit yang kedinginan, sehingga tubuh kita menggigil.
cold-flu
Ketika demam, pertolongan pertama yang harus diberikan adalah mengompres dengan air hangat dan memperbanyak minum agar tubuh tidak mengalamai dehidrasi. Jangan mengompres menggunakan alkohol karena uap alkohol dapat berbahaya ketika terhirup. Jangan pula menggunakan air es, karena perbedaan suhu yang terlalu tinggi antara suhu tubuh dan air es dapat menyebabkan tubuh semakin menggigil.
Meskipun tubuh kita merasa kedinginan, kita tidak boleh memakai selimut atau jaket yang tebal karena dapat menghambat proses penstabilan suhu tubuh. Ketika demam, tubuh kita akan berusaha untuk menyetarakan suhu tubuh dengan suhu lingkungan dengan cara mengeluarkan panas melalui kulit. Jika kita menggunakan jaket atau selimut yang tebal, maka proses pengeluaran panas ini akan terhambat dan menyebabkan suhu tubuh tidak kunjung turun.
Kita dapat meminum obat penurun panas, yaitu parasetamol yang dapat dibeli bebas di apotek. Ikuti aturan penggunaannya, jangan melebihi dosis yang diperbolehkan. Jika dalam 3 hari suhu tubuh tidak kunjung turun, atau suhu tubuh di atas 39 derajat Celsius, segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. (/DEA)
Sumber gambar: http://www.weewatch.com
*dr. Diah Secapawati, MT, adalah seorang dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, angkatan 1981. Saat ini beliau melayani sebagai salah seorang dokter di Bumi Medika Ganesa ITB, Bandung.

 Sumber Informasi :
anakbertanya.com